Rabu, 14 Maret 2012

Best Lyrics : The Queers - Punk Rock Girls!


Siapa di sini yang tahu The Queers? Yah, mungkin 1 dari 50 orang tahu band ini, atau mungkin lebih. The Queers adalah band Pop Punk dari Portsmouth, New Hampshire, Amerika Serikat yang di dirikan pada Tahun 1981. The Queers sendiri di ambil dari nama Joe Queer (nama asli:Joe King) bersama Scott Gildersleeve dan John Hayes. Band ini juga sering merilis album cover dari Ramones. Dan Berikut lirik terbaik dari The Queers - Punk Rock Girls :


Leather jackets, stupid boyfriends,
poor report cards, life is just a ball
Hi- top Chucks and bubblegum and oh my gosh I'd
love to love them all
They're so cool their style is never cramped
Too much of everything and everyone is amped
Well, don't get hot and bothered
listen, I know I got problems
I also know just what this goofy world needs


Yummy yummy punk rock girls <i>[x4]
I wish they all were punk rock girls


The smartest of the smartest and the sweetest of
the sweetest, they're the most
Me and Dr. Frank have both decided that we love
them more than toast
I wish they'd let me share their bubblegum
And let me hang with them and life would be so fun
I should be sedated cuz my heart is all inflated
I guess I gotta get me one or two


Yummy yummy punk rock girls <i>[x4]
I wish they all were punk rock girls


I don't know where I'm going, but I know just
where I'd like to be
With my punk rock girlfriend kissing me
Let's go


Download The Queers - Punk Rock Girls
Tonton Video The Queers - Punk Rock Girls

#Note
Bantu Teriakan Oi! menyaringkan suaranya dengan memberitahukan teman anda untuk mengunjungi Teriakan Oi! dan berbagi tautan di jejaring sosial.
Salam Oi! Oi! Oi!

Senin, 12 Maret 2012

Top 20 Best 3rd Ska Wave Song!

Daftar ini asli dari penilaian Teriakan Oi!, yang juga di pengaruhi oleh banyak polling atau dari website lain. Di mana urutannya di mulai dari yang ke 20 hingga ke 1. Wajib di dengarkan bagi pecinta Ska, terutama Ska Punk. Di berikan untuk mereka yang mengusung musik Ska gelombang ketiga tersebut dan berhasil mempopulerkannya di Indonesia. Berikut posisinya :

Posisi 20-11 :
20. The Aquabats - Dear Spike
19. Suburban Legends - Me and You
17. The OC Supertones - The Supertones Strike Back
16. Suburban Legends - Autumn in the Park

Posisi 10-1 :
4. Reel Big Fish - Beer

#Note
Bantu Teriakan Oi! menyaringkan volumenya dengan memberitahukan teman anda untuk mengunjungi Teriakan Oi! dan berbagi tautan di jejaring sosial.
Komentarnya di tunggu!
Salam Oi! Oi! Oi!

Minggu, 11 Maret 2012

Melayu-Core dan Gerakan Anti Musik Pop Melayu!






"...gelombang kedua musik melayu, sebut saja Heavy Melayu atau Melayucore, karena lebih menampilkan lirik cinta yang menyanyat hati dengan model video klip cantik lagi galau di putusin pacarnya, lebih mengerikan ketimbang 40 tahun yang lalu..." -Teriakan Oi!

Musik Melayu adalah musik asal Indonesia dan Malaysia. Musik Melayu sendiri kemudian berkembang menjadi dangdut dan pop melayu. Dangdut mengalami perubahan besar yang di motori oleh Soneta Group pimpinan Rhoma Irama pada tahun 1970-an, dan mendapat pengaruh besar dari musik gambus Arab dan bahkan musik Latin Amerika! Sementara pop melayu sudah mulai di tenarkan pada saat di keluarkannya beberapa album pop melayu oleh kelompok musik pop Koes Plus di masa jayanya. Koes Plus? Pengusung Rock n Roll Indonesia nyanyiin Melayu. But, damn, apakah di blog Teriakan Oi! kita akan membicarakan apa itu pop melayu dan asal usulnya? Mungkin tidak, tapi jika anda seorang yang Anti-Musik Melayu, hmmm, think again? Kita gak bisa menghina atau menjelek-jelekan,  tanpa tahu apa itu pop melayu. Jadi mari kita yang agak sinis atau benci dengan Melayu bersikap fair dan tahu dulu sejarahnya.

Tapi sebelumnya, ada satu pertanyaan sebelum kita mulai. Apa yang anda pikir tentang musik Melayu? Musik cengeng, musik gagal, lemah? musik lebay dengan lirik cinta menyayat hati #melayu emocore? hahaha!! atau band ST12 yang tampil di tivi dan bermain over played dengan video klip cinta dan model cantik yang sedih di tinggalin pacarnya? menurut saya itu semua benar. tapi gak ada salahnya, kita kembali jauh 40-60 tahun yang lalu, dan cari tahu! Sebenarnya asal-usul gerakan Anti-Melayu movement #biar keren!, sudah di mulai jauh sebelum gelombang kedua musik melayu, #biar apa nih? hehe, yang di 
pelopori oleh band ST12, Wali, dan Kangen di mulai. Yaitu di tahun 60-70an di masa orkes Melayu Chandralela dan Elvy Sukaesih, A.Haris, dan Ellya Khadam (pelantun lagu boneka dari India).

Asal-usul Musik Melayu
Dr. A.K Gani, tokoh Partai Serikat Islam Indonesia (PSII), pada tahun 1938, menggunakan istilah "Melayu" dalam musik. Di mata Gani, musik melayu adalah musik rakyat, dan katanya, "Bisa di manfaatkan untuk membangkitkan nasionalisme." Gani memasukkan kerongcong, orkes harmonium, dan irama Malaya ke dalam rumpun orkes melayu. Radio Republik Indonesia adalah media pertama yang meluaskan orkes Melayu hingga naik pamor dan menjadi musik yang merakyat.

Terpengaruhnya Musik Melayu
Melayu, kemudian mendapat pengaruh dari musik arab, dengan mulai di gunakanya gambus dan rebana, juga gendang yang menghentak. Bersamaan dengan populernya musik melayu, pada awal 1960-an, pemerintah Demokrasi Terpimpin membuka keran lebih lebar bagi film India, sementara film barat di tutup. Raj Kapoor pun menjadi bintang yang paling di puja. Sementara para pemusik melayu yang dinamis dan berirama mulai melirik ilustrasi musik India di film-film India. Mereka memasukkan sisi sentimental yang meratap seperti film India ke dalam musik Melayu, dan itu masih berlanjut sampai sekarang! Bahkan tambah mengerikan!! kita sebut saja Heavy Melayu, atau Melayu Core!

Kemunculan Dangdut
Rhoma Irama
Instrumen orkes Melayu pun mulai berubah. Peran gendang mulai digantikan tabla yang populer di India. Munif Bahasawan, penyanyi dan penulis lagi dangdut, seperti di kutip Tempo (30 Juni 1984), menyebutkan "Kudaku Lari" (1953) sebagai lagu pertama yang memberanikan diri memasukkan suara gendang ala India pada orkes yang semula hanya memakai gitar, harmonium, bas dan mandolin. Irama yang sama juga pada lagu India asli Awarabum.
Dangdut adalah salah satu sub genre musik Melayu yang mendapatkan pengaruh kuat irama musik India dan Arab. Dangdut secara sengaja dan tidak di akui, sebenarnya di populerkan oleh Rhoma Irama. Rhoma Irama (dulu Oma Irama) pada awal-awal pemunculannya itu pun menolak istilah yang saat itu mulai banyak digunakan. Rhama berkeras menyebut orkesnya "Melayu". Ia menyebutkan istilah dangdut itu di berikan pada mereka yang tak suka irama Melayu.Said Effendi yang tak senang dengan istilah "Dangdut", dalam Tempo (5 Mei 1979) mengatakan, "Istilah itu muncul karena perasaan sinis dari mereka yang anti musik Melayu."


Musik di Era Orde Lama
Pada kamis 1 Juli 1965, sepasukan tentara dari Komando Operasi Tertinggi (KOT) menangkap kakak beradik Tony, Yon, dan Yok Koeswoyo dan mengurung mereka di penjara Glodok. Kemudian Nomo Koeswoyo atas kesadaran sendiri, datang menyusul. Adik alm Tony Koeswoyo itu rupanya memilih, "mangan ora mangan kumpul" ketimbang berpisah dengan saudara-saudara tercinta. 
Adapun kesalahan mereka adalah karena sering memainkan lagu-lagu The Beatles yang di anggap meracuni generasi muda saat itu. Sebuah tuduhan yang tanpa dasar dan mengada-ada, mereka di anggap memainkan musik "ngak ngek ngok", istilah Pemerintah Berkuasa saat itu untuk musik yang cenderung imperialisme pro barat. Dari penjara justru menghasilkan lagu-lagu yang sampai saat sekarang tetap menggetarkan, "Didalam Bui", "jadikan aku dombamu", "to the so called the guilties", dan "balada kamar 15". 29 September 1965,sehari sebelum meletus G 30 S-PKI, mereka dibebaskan tanpa alasan yang jelas.belakangan setelah Peristiwa itu berlalu,Koes Bersaudara yang masih hidup dan menginjak usia tua melakukan testimoni di depan pemirsa acara talkshow KICK ANDY (Metro TV)pada akhir 2008 bahwa di balik penangkapan mereka sebenarnya pemerintahan Soekarno menugaskan mereka dalam sebuah operasi Kontra Intelejen guna mendukung gerakan Ganyang Malaysia.

Perkembangan musik Melayu dan Dangdut
Sebagai musik populer, dangdut dan melayu sangat terbuka terhadap pengaruh musik lain, mulai dari keroncong, langgam, degung, gambus, pop bahkan rock dan house music. Dangdut benar-benar terlalu terbuka, dan bahkan menghilangkan ciri khas dangdut itu sendiri, bahkan terdapat plesetan lain, seperti Rockdut dan Skadut. Rockdut adalah kombinasi antara musik Dangdut dan Rock, di mana dangdut mulai di mainkan dengan instrumen listrik. Sementara Skadut adalah kombinasi antara musik Dangdut dan Ska yang berasal dari Jamaika. Pokoknya campuran-campuran kaya gini berbahaya, mengaburkan batas musik yang satu dengan yang lain, ini bukan seperti RnB, atau Rockabilly. Ini seperti mencampur tahu campur #yang sudah tercampur, dengan soto! Sementara Dangut yang menggunakan tambahan beat elektronik dan dj, sering di sebut juga Dangdut House, Dangdut Remix, Remix House, Dangdot Koplo, Dangdut Asalole atau DJ dangdut. Beberapa aliran baru ini di populerkan oleh Inul Daratista, Lina Geboy, Putri Aulia, Trio Macan, Melinda, dan Ayu Ting Ting.

Perkembangan Pop Melayu
Kangen Band
Pop Melayu adalah salah satu gabungan genre musik asal Indonesia, Melayu dengan Pop. Musik Pop Melayu di populerkan kembali pada abad ke 21 ini oleh terutama oleh ST12, Wali Band, dan Kangen Band. Kangen Band adalah band Pop Melayu yang meroket setelah album perdana mereka "Tentang Aku, Kau, dan Dia". Saudara mereka, Wali Band, menjadi terkenal setelah lagu yang berjudul "dik" di keluarkan. Sementara ST12, yang paling sukses di antara ketiganya meroket berkat hitsnya "PUSPA" dari album "Jalan Terbaik". Band-band Pop Melayu yang juga mengusung aliran Pop Melayu ini adalah D'Bagindas, Goliath Hello, Sembilan,Repvblik, D'massive dan The Potters.

Kontroversi Pop Melayu
ST12
Pop Melayu mendapatkan sambutan yang bagus dari masyarakan Indonesia "PADA UMUMNYA", termasuk saya waktu itu, Damn, i love st12. Yah, waktu itu saya bahkan gak tau tentang Marjinal, atau Ramones, atau Undergod. Maklum, manusia butuh waktu, dan waktu saya cukup singkat, gak butuh waktu lama bagi saya untuk mengerti, "APA ITU MUSIK BERKUALITAS".Industri musik bawah tanah, musisi aliran musik alternatif dan band-band indie sangat membenci Pop Melayu di saat popularitasnya seperti sekarang ini. Ada banyak hal yang melandasi kebencian mereka, sangat banyak bahkan. Salah satunya adalah masalah lirik band-band yang mendayu tersebut. Suara vokalis st12, yang melayu total tersebut, berlawanan dengan favorit pecinta musik bawah tanah, yang biasa teriak, scream atau nyaring. Sebagian besar band Pop Melayu menyanyikan lagu sedih atau lagu cinta. lagu hits Wali Band, berjudul "Dik", menceritakan seorang pria galau, yang sedang dilema memikirkan seorang, di sini di sebut "dik". Maksud dari kebencian ini adalah, kenapa tidak membuat lirik yang lebih berbobot. Atau kenapa harus cinta? kenapa harus cengeng? Hal ini berlawanan dengan sebagian besar aliran musik lain, seperti Ska yang energetik dan bersemangat, Punk Rock yang liar, dan Heavy Metal yang keras.
ST12, Metal apaan tuh? Jamet?
Video klip juga menjadi alasan Pop Melayu di benci, video mereka sangat lebay, laki-laki lagi nangis ujan-ujanan menunggu di pagar rumah sang kekasih. Atau lagi bersedih menunggu kesembuhan sang kekasih, agar lekas sembuh. Atau lagi galau seharian soalnya habis di putusin pacar. Jadi negh ngeliatnya.Alasan lainya adalah  karena mereka mau ngikutin selera pasar, atau mau tunduk di bawah "ketek" studio rekaman. Demi mendapatkan uang, mereka mau merubah aliran mereka. Seperti gaya para pemain ST12 yang bahkan ternyata menyukai jazz, blues, rock dan terkadang country. Dan syukurnya, ST12 dan Kangen Band sudah bubar, menyusul Wali mungkin nanti.

Menanggapi musik Pop Melayu
Seseorang bernama Kangdim, berkomentar :
"Tak ada yang salah dengan pop melayu, sama2 sbg karya seni yang patut diapresiasi. Tapi secara, aku sedih jika pop melayu menjadi mainstream wajah permusikan Indonesia. Sebab, Pop Melayu mengedepankan sisi emosi melalu cengkok dan pilihan kata dalam liriknya yang mendayu2. hal itu menyebabkan ia kehilangan "kekuatan". Tapi selagi lagi, tdk ada yang salah dengan pop melayu ataupun dangdut sekalipun. Mestinya musisi rock dan pop ala Indonesia lebih gigih berkarya lagi agar bisa merebut kembali hati masyarakat, jangan cuma mengecam sebab itu hanya menunjukan rasa frustasi saja. Jayalah musik Indonesia....!
Di ambil dari : http://toglu.wordpress.com/2010/04/03/kontroversi-pop-melayu/
Wali Band
Jadi, kita ambil kesimpulan begini, kita wajar kecewa dengan Band pengusung Pop Melayu tersebut. Mereka memiliki lagu lemah, cengeng, dan gagal tersebut #walaupun tidak sedikit juga lagu mereka yang bersemangat. Tapi sebagai seorang "PECINTA MUSIK" sangat tidak layak bagi kita untuk menganaktirikan suatu aliran musik. Tidak ada larangan untuk itu, tapi ada suatu perjanjian tidak tertulis di sini. Musik itu, apapun bentuknya, ritme, instrument, vokal, beat, ataupun lyrik tetaplah musik. patut di camkan!!
ST 12 dan penyalahgunaan Devil Horn
ST12 dan Devil Horn
Ada jalan pintas lain ketimbang menyerang penonton konser Wali Band, atau membakar atribut mereka, menyobek poster mereka, dan menyerang Para Wali #fans Wali Band. Cukup menutup telinga dan berpaling dari sumber suara, yang mendengarkan lagu Pop Melayu, misalnya radio. Bila melihat mereka di televisi, tinggal ganti chanel. Jika ingin serius bergerak lagi, buatlah film dokumenter bagaimana musik Pop Melayu merusak, bukan merusak, tapi membuat buruk dunia permusikan Indonesia, terutama di Dunia. Di mana musisi Indonesia, hanya sedikit yang di kenal dunia #bukanya tidak ada, cukup banyak sih. Atau buatlah demonstrasi massa di Kementrian Kebudayaan, untuk membuat Indonesian Alternative Rock Chart, dan menampilkan posisi lagu rock Indonesia papan atas. Buat juga blog dan teriakan suaramu, sperti yang di lakukan Teriakan Oi!. Rekomendasikan temanmu untuk mendengarkan lagu-lagu berkualitas seperti Rancid, Big D and The Kids Table, The Hydrant, The S.I.G.I.T, atau yang lainnya. Kunjungi Musikator.com agar mengetahui band-band indie, atau minor label dan yang menempuh jalur underground. Lagipula, bila anda mengatakan gaya bermain mereka jelek, cuma tunjukan kepada semua orang, bagaimana gaya bermain musik anda! Begitu!
D'masiv
Sembilan Band
Para musisi Indonesia terutama, juga perlu bergerak aktif. Buatlah musik berkualitas anda di dengar mereka yang bermuka tebal #akibat terus-terusan mendengarkan musik Pop Melayu. Bagi anda musisi beriman, terkadang tidak perlu money untuk menggerakan hati anda, cukup kepuasan dalam berkarya. Tapi tidak ada salahnya juga untuk mencoba mendatangi Aquarius dan tunjukan musik anda. Siapa yang tidak mau money, dan band nya tenar?? hahaha. Jangan begitu menyalahkan musisi Pop Melayu, bagaimanapun juga mereka berkarya, walaupun karyanya jelek. hehehe. Salahkan juga studio rekaman, mereka membatasi genre alternative dan mengutamakan selera pasar, sayangnya selera pasar yang salah.


Tidak apa-apa di Indonesia terdapat musik Pop Melayu, atau mungkin tidak usah ada, asalkan jangan menjadi mainstream dan menjadi wajah permusikan Indonesia.Jadi mari kita angkatkan tangan dan tunjukan jari tengah kepada Melayu-Core, sambil tersenyum! ^_^

#Note
Teriakan Oi! dengan berat hati menampilkan wajah norak mereka, sebagai ilustrasi artikel saja. Kunjungi juga salah satu band Melayu lokal ini :
Bunga Band Day
Bantu Teriakan Oi! menyaringkan volumenya dengan menyarankan teman anda mengunjungi Teriakan Oi! dan berbagi tautan di jejaring sosial.
Komentarnya di tunggu!
Salam Oi! Oi! Oi!

Rebelisme dan Bentuknya





ini artikel, mengupas gak hanya kulit buah, tapi juga memotong kecil-kecil buah tersebut, dan menblendernya. seluruh isi artikel, sama seperti seluruh pikiran saya, dan saya terlahir untuk itu. Saya gak tau siapa yang buat ni artikel, tapi saya mau tau. dan ini menginspirasi saya. she/he have a intelect mind, u know? meanwhile, my moms now have watch  that damn sinetron, she's crying!!!. --'

PUNK REBEL Pemberontak, rebel......what's came up in your head when you hear this word?
Melawan orang tua? Drugs? Mabuk lalu menghajar orang? or mengganti dress-code mu mengikuti gaya band2 yang over-played di MTV?
Well, no matter what you do, esensi pemberontakan tidak akan pernah berubah.
A real rebellion stays under your skin. Bukan dari dandanan, machoism, tattoos, piercing or anorexic-look yang dibuat-buat. There's two kinds of rebel. Once you're a real rebel, kamu akan selalu jadi a rebel for most of your lifetime, tak akan bisa berubah coz that's who you are. It's in your blood. Kamu akan selalu berpikir utk melawan kecenderungan2 yang ada, kapan saja dimana saja.
But when you're a wannabe-rebel [pemberontak tanpa misi dan prinsip yang jelas] kamu hanya akan memandang sebuah pemberontakan dari sisi luarnya aja [baca: fashion] Dan a wannabe-rebel tidak akan pernah membuat sejarah atau melahirkan pemikiran baru yang lebih baik utk generasinya.
Kita orang timur emang seringkali bingung mengadaptasi culture barat yang sedemikian liberalnya, dimana disini masyarakat kita diikat oleh tatanan atau norma yang kadang gak penting dan berlebihan. Masyarakat kita mencintai keseragaman dan kurang menghargai sosok2 idealis or individualis.
Menjadi seorang rebel memang susah untuk hidup di Indonesia, for real, tapi disanalah letak art of the rebellion-nya. Sesuatu yang memerlukan pengorbanan karena masyarakat kita masih cenderung melihat sisi negatif dari seorang rebel [di cap sok kebarat-baratan dll].
Padahal menjadi rebel bukanlah hal yang 100% salah. Tergantung apa yang kamu lawan. Misalnya, kamu benci melihat sinetron2 Indonesia yang mewah, dangkal dan mudah ditebak, lalu kamu bikin sebuah film dokumenter ttg bagaimana sinetron2 tsb membodohi masyarakat kita yang mayoritas masih hidup dibawah garis kemiskinan. Itu sebuah pemberontakan yang pintar. Sebuah counter thd. komersialitas dan penyeragaman yang berlebihan.
A real rebel selalu berada diluar kecenderungan masyarakat, dan itu bukanlah pilihan yang salah, selama kamu bisa bertahan dan mempertanggung jawabkan misi dari pemberontakkan mu.
Harus diingat, kecenderungan di masyarakat atau di scene tidak selalu benar dan baik buat kita. Contohnya ketika trend emo menyerang, remaja kota2 besar beramai-ramai menutupi rambutnya dgn poni dan bikin band emo dadakan, alasannya biar keliatan 'cool' dan diterima di pergaulan kota besar yang makin konsumtif. Hanya sebagian kecil dari remaja2 kita yang serius menyimak dan mengerti lirik band2 emo. Ironis. Padahal diasalnya, band2 tsb terbentuk karena mereka sering tersisih dalam pergaulan, dan musik yang mereka tulis adalah penegas kalau mereka adalah orang2 yang berada diluar kecenderungan/pergaulan. Disini, oleh sebagian besar remaja malah dipakai senjata utk kelihatan 'up to date' dan 'gaul'[damn, i hate that word!].


Same thing happens to punkrock and ska and maybe rockabilly in the future.. Misi pemberontakannya ditinggalkan, fashion-nya di obral habis2an. Dan menurut saya itu samasekali bukan pemberontakan. Kalau saya umpamakan pemberontakan adalah struktur sebuah lagu/band, jadinya begini: pakaian yang dikenakan oleh personel band, jenis suara gitar, drum dan suara teriakan/nyanyian vokal adalah media penyampai pemberontakan, sedangkan isi dari pemberontakan itu sendiri ada pada lirik. Karena lirik berasal dari pemikiran yang paling dalam, ada pesan yang ingin disampaikan. Banyak orang yang bisa bermain skillful, tempo drum hebat, tehnik vokal diatas angin dan bergaya spt rockstar kebanyakan groupies yang mempunyai masalah kejiwaan [yea right...] tapi jarang bgt ada band Indonesia, apalagi yang terkenal, punya lirik berontak yang skaligus pintar.
Ujung2nya paling keras bisanya menghujat pemerintah tanpa ngasi solusi yang jelas, yang buruh bangunan pun bisa melakukan itu sambil menghisap kretek terakhirnya. Jadi ya, percuma saja kalau ada band yang merasa sudah pemberontak hanya karena memakai kaos gambar tengkorak, tattoo or mohawk, distorsi maksimum dgn beat drum yang berat, tapi liriknya masih standar khas Indonesia [lirik cinta yang dangkal dan di klip harus ada model cantik dan ganteng lagi berantem] Seorang rebel akan menemui kesulitan men-support band2 spt itu.
Lagipula, kenapa harus nyerah ama standar2 yang dibikin ama generasi sblm kita, apa kita tidak punya hak utk punya taste thd standar yang berbeda? Sekarang try to think, kecenderungan apa aja yang ada di masyarakat kita yang kamu rasa mengganggu tidurmu. Ignorance is the real enemy.
Kamu benci melihat budaya kekerasan yang semakin populer di masyarakat, lawan itu semua dan jangan ikut menjadi seperti mereka.
Kamu kesal stiap kali melihat masyarakat dengan santainya membuang sampah plastik sembarangan, jadilah seorang pro-environment dan pengaruhi orang2 disekitarmu.
Kamu gak tega melihat hewan2 dibunuh utk dimakan, jadilah seorang vegetarian dan daftarkan dirimu di peta2.com.
Kamu bosan melihat budaya modern nan konsumtif anak muda yang manja dan kadang berlebihan, jadilah seorang berandal pasar barang bekas dan kenakan pakaian bekasmu dengan bangga dan stylish.
Kamu merasa menyesal membeli majalah yang dipenuhi wajah2 infotainment ga penting, bikin dan cetaklah wajahmu sendiri.
Bosan ama design kaos2 distro yang makin seragam dan cheesy, bikin clothing-line mu sendiri. Akan lebih baik jika kamu melakukan itu semua tanpa menjadi seorang fasis yang kaku. Just do your own thing. See..banyak hal2 berontak yang bisa kamu lakukan di Indonesia tanpa harus merugikan orang lain dan malah bisa menguntungkan jika kamu bisa me-manage 'kenakalanmu' Jadilah seorang counter-culture with a big heart, yang bertanggung jawab, respect thd keluarga, lingkungan dan bumi pertiwi.
Dont judge us, musicians, by the way we look or the way we dress, coz these days, anyone can look so punk, so psycho, so emo, so rockabilly, so metal dalam hitungan detik. Zap! Just like that! Jangan sampai terjebak menjadi seorang rebel bodoh yang hanya mengejar status sosial. You gotta know where you stand and why you stand there. Knowledge [pengetahuan] is king and that's all you need to be a real modern rebel.

Cheers, cherry and dynamite!

Sabtu, 10 Maret 2012

Ramones

"Ramones adalah band punk rock pertama dan terakhir bagi admin Teriakan Oi!" 
- Teriakan Oi!

Ramones, setiap mendengar kata Ramones, maka yang akan terpikirkan oleh pecinta musik Punk Rock adalah band-band Punk Rock kelas atas yang masih seangkatan dengan Sex Pistols dan The Clash. Ramones di anggap sebagai band punk rock pertama di dunia. Di dirikan pada tahun 1974, di kota kecil di luar New York bernama Forest Hills, Queens. Ramones menjadi leader gerakan musik punk rock yang mewabah di Amerika Serikat dan Inggris.
Ramones, Tahun 1980
Semua anggota band mengadopsi nama terakhiran "Ramone". Mereka tampil di 2.263 konsert selama kurang lebih 22 tahun. Dan telah mengeluarkan 14 album. Pada tahun 1996, setelah tur bersama di Lollapalooza Music Festival, anggota band membubarkan diri mereka. Delapan tahun kemudian setelah bubar, tiga anggota pendiri Ramones, Joey Ramone (Vokalis), Johnny Ramone (Gitaris), dan Dee Dee Ramone (Drumer), telah meninggal.
Mereka sekarang termasuk ke dalam musik rock terdasyat sepanjang masa, seperti Rolling Stone, di daftar 50 Greatest Artist of All Time, dan VH1's 100 Greatest Artist of Hard Rock. Pada tahun 2002, Ramones mendapat rangking urutan kedua band terdashyat sepanjang masa oleh majalah Spin. Pada 18 Maret 2002, Ramones termasuk ketiga pendiri drumer dan Tommy dan Marky Ramone, di masukan ke dalam Rock and Roll Hall of Fame. Pada tahun 2011, Ramones mendapat penghargaan Grammy Lifetime Achievement Award.

Sejarah Pembentukan (1974-75)
Ramones - Cover album Ramones
Ramones, termasuk ke daftar banyaknya band garage rock waktu itu, yang terpengaruh musik gelombang musik dari Inggris, terutama The Beatles. John Cummings dan Thomas Erdelyi membuat band garage rock sekolah menengah pada tahun 1966 dan 1967 yang bernama Tangerine Puppets. Mereka kemudian berteman dengan Dougles Colvin, yang pindah ke tempat mereka dari Jerman, dan Jeffry Hyman, yang sebelumnya menjadi vokalis band glam rock, Sniper, yang di dirikan pada tahun 1972.
Ramones
Ramones mulai terbentuk pada tahun 1974, ketika Cummings dan Colvin mengundang Hyman bergabung di band mereka. Formasi mereka adalah Colvin (vokalis dan gitaris), cummings (gitaris), dan Hyman (drumer). Colvin kemudian mengubah posisi dari gitar ke bass, dan menjadi orang pertama yang mengadopsi nama "Ramone", dan menyebut dirinya Dee Dee Ramone. Dia terinspirasi oleh Paul McCartney's yang juga menggunakan nama Paul Ramon. Kemudian yang lain menyusul, Hyman menjadi Joey Ramone dan Cummings menjadi Johnny Ramones.
Ramones - Cover Single Sheena Is A Punk Rocker
Penampilan pertama mereka di depan penonton adalah di Performance Studios, pada tanggal 30 Maret, 1974. Musik yang mereka mainkan sangat cepat dan sangat singkat, hampir di bawah dua menit. Legs McNeil, dari majalah Punk, menjelaskan dampak pada penampilan tersebut: "Mereka semua mengenakan jaket kulit hitam. ... ..., Mereka sangat menghebohkan. Orang-orang ini bukan hippies. Mereka dalah sesuatu yang baru."

Mengusung Punk Rock (1976-77)
Ramones mengeluarkan debut album pertama mereka, Ramones, pada Februari 1976. Ada 14 lagu dalam lagu tersebut. Yang terpanjang, "I Don't Wanna Go Down to the Basement", hanya dua setengah menit. Wayne Robbins dari Newsday's dengan singkat mengatakan "the best young rock 'n' roll band in the known universe."

Tapi album tersebut, tidak meraih keberhasilan komersial, mereka hanya meraih angka 111 di urutan album Billboard. Dua single dari album, "Blitzkrieg Bop" dan "I Wanna Be Your Boyfriend", gagal masuk ke dalam chart. Pada penampilan pertama utama band ini di luar New York, pada bulan Juni di Youngstown, Ohio, hanya sepuluh orang yang muncul!
Tapi penampilan mereka di The Roundhouse di London pada tanggal 4 Juli 1976, yang di selenggarakan oleh Linda Stein, sukses besar. Roundhouse adalah malam di mana mereka bertemu anggota band Sex Pistols dan The Clash, yang membantu menggembleng adengan Punk rock di Inggris yang sedang berkembang.
Ramones - Cover Album Rocket To Russia
Selanjut di album kedua mereka, Leave Home dan Rocket to Russia di rilis pada tahun 1977.Rocket to Russia menjadi lagu peringkat tertinggi band tersebut, mendapatkan posisi 49 di Billboard 200. dan majalah Rolling Stone, kritik dari Dave Marsh menyebutnya "rock n roll terbaik Amerika tahun ini". Album ini juga membuat Ramones memasuki chat Billboard pada posisi 81 dengan lagu "Sheena Is a Punk Rocker". Dan single lainya "Rockaway Beach" mendapatkan posisi 66, pposisi teritinggi Ramones yang di raih mereka di Amerika.

Semakin Populer (1978-83)
Tommy Ramone, lelah dengan tour terus-terusan, hingga akhirnya ia meninggalkan band di awal tahun 1978. Dia meneruskan dengan menjadi produser rekaman Ramones dengan nama aslinya, Erdelyi. Posisi drumernya kemudian di isi oleh Marc Bell, yang telah menjadi band hard rock bernama Dust, Wayne County and the Backstreets Boys dan juga Richard Hell & The Voidoids. pada 1970-an. Bell kemudian mengubah namanya menjadi Marky Ramone. Tahun itu juga, Ramones mengeluarkan album studio ke empatnya, dan yang pertama dengan Marky, bernama "Road To Ruin". Album tersebut gagal meraih Billboard Toap 100. Akan tetapi, "I Wanna Be Sedated", akan menjadi lagu terbaik band tersebut nantinya.
Ramones - Cover Album Road To Ruin
Ramones kemudian ikut debut film mereka berjudul "Rock n Roll High School" (1979) oleh Roger Corman's. Album mereka kemudian keluar lagi pada tahun 1980 berjudul "End of The Century". Kemudian album tersebut menjadi album tertinggi di chart, yang meraih posisi 44 di Amerika Serikat dan 14 di Inggris. Johnny membuat pernyataan bahwa dia menambah banyak rasa punk agresive : "End of the Century was just watered-down Ramones. It's not the Real Ramones." "Baby, I Love You", menjadi hit tertinggi di Inggris,  mendapat posisi 8.
Pleasant Dreams, album keenam Ramones, di rilis pada tahun 1981. Ketika Pleasant Dreams meraih posisi 56 di chart Amerika, dua singlenya gagal masuk ke dalamnya. Kemudian, Subterranean Jungle, di rilis pada tahun 1983. Tetapi hanya mendapatkan posisi 83 di Amerika Serikat, ini akan menjadi album terakhir yang masuk ke dalam Billboard Top 100.

Pergantian Posisi (1983-89)
Setelah di rilisnya Subterranean Jungle, Marky di keluarkan dari band karena alkoholismenya. Dia kemudian di gantikan oleh Richard Reinhardt, yang kemudian menjadi Richie Ramone. Album Ramones pertama bersama Richie adalah Too Tought to Die pada tahun 1984. Album menandai akan sesuatu yang seperti suara asli band tersebut. Allmusic dari Stephen Thomas Erlewine, mengatakan "rythms are back up to jackhammer speed and songs are down to short, terse statements."
Ramones - Cover Album Halfway To Sanity
Ramones kemudian mengeluarkan album terakhir bersama Richie, "Halfway to Sanity". Richie kemudian meninggal Ramones pada Agustus 1987, marah karena selama empat tahun menjadi anggota band, anggota lain tetap tidak mau memberi dia bagian hasil dari uang mereka menjual T-shirts. Richie kemudian di gantikan oleh Clem Burke dari Blondie, yang kemudian mengganti namanya menjadi Elvis Ramones. Elvis merupakan bencana di Ramones. Dia kemudian di keluarkan setelah dua penampilan bersama dia tidak bagus. Permainan drum Burke tidak cocok dengan anggota band yang lain. Marky, yang kemudian bersih dari alkohol kemudian kembali.

Dee Dee Ramone kemudian keluar dari Ramones setelah album kesebelas mereka, pada tahun 1989, Brain Drain. Dia kemudian di gantikan oleh Christopher Joseph Ward, yang kemudian menjadi C.J Ramones, yang kemudian bersama hingga band tersebut bubar. Dee Dee kemudian menjadi berkarir sebagai rapper dengan nama Dee Dee King. Dengan cepat dia kembali ke punk rock dan membentuk beberapa band, dan dia tetap menulis lagu.

Tahun-tahun Terakhir (1990-96)

Setelah hampir satu dekade bersama Sire Records, Ramones kemudian pindah ke label yang baru, Radioactive Records. Album pertama mereka di Radioactive bernama "Mondo Bizarro", pada tahun 1992. "Acid Eaters" di mana semua merupakan lagu cover, keluar di akhir tahun. Pada tahun 1993 Ramones, tampil di animasi kartun The Simpsons di episode "Rosebud".
Ramones - The Simpsons episode Rosebud
Pada tahun 1995, Ramones mengeluarkan album ke 14, iAdios Amigos!, dan mengumumkan mereka akan berencana bubar jika album tersebut tidak sukses. Penampilan terakhir mereka adalah di Palace di Hollywood, pada 6 Agustus 1996. Di mana penampilan mereka di rekam dan di rilis dalm bentuk video dan cd dengan nama "We're Outta Here!" dengan tambahan penampilan kembali Dee Dee Ramone, dan juga bersama di tampilkan Lemmy dari Motorheads, Eddie Vedder dari Pearl Jam, Chris Cornell dari Soundgarden, Tim Armstrong dari Rancid dan Lars Frederiksen.

Konflik antara anggota Ramones
Di balik megahnya karir nama Ramones, tedapat sedikit masalah antara Joey dan Johnny di sepanjang karir Ramones. Mereka terlibat beberapa konflik. Di mana Joey penganut paham politik liberal sementara Johnny adalah seorang konservatif. Sikap mereka juga sangat berbenturan, Johnny menghabiskan dua tahun di sekolah militer, hidup di bawah kode displin, sementara Joey adalah seorang pelanggar aturan dan tidak taat.
Pada pertengahan tahun 1980, Johnny merebut pacar Joey, bernama Linda, yang kemudian di nikahinya. Sebagai konsekuensinya, mereka tidak berteguran semenjak itu, mereka berhenti berbicara dan memalingkan muka satu sama lain. Johnny tidak memanggil nama Joey sebelum kematiannya pada tahun 2001. Dan di film dokementer End of the Century, Johnny sangat depresi selama berminggu-minggu setelah kematin Joey.
Makam Jeff Hyman
Selain konflik tersebut, Dee Dee kemudian kembali ke dunia narkoba. Sementara Tommy meninggalkan band karena terdapat masalah dengan anggota band. Setelah bergabung anggota baru, metode pembagian bayaran tidak adil, dan menyebabkan masalah serius. Pada tahun 1997, Marky dan Joey terlibat perkelahian di Howard Stern Radio Show.

Reuni dan Kematian anggota Ramones
Pada tanggal 20 Juli, 1999, Dee Dee, Johnny, Joey, Tommy, Marky, dan C.J tampil bersama di Virgin Megastore di New York City untuk tanda tangan. Ini adalah pertemuan terakhir empat anggota asli Ramones tampil bersama. Joey, yang di diagnosa terkena lymphoma pada tahun 1995, meninggal pada tanggal 15 April 2001, di New York.
Ramones, pada saat penghargaan Rock and Roll Hall of Fame
Pada tahun 2002, Ramones di masukan ke dalam Rock n Roll Hall of Fame, penghargaan tertinggi terhadap band rock n roll. Di dalamnya terdapat nama Dee Dee, Johny, Joey, Tommy, dan Marky. Tommy bicara pertama, dan berkata tentang apa yang di rasakanya tentang penghargaan tersebut, dan terutama apa yang di rasakan Joey. Johnny mengucapkan terima kasih terhadap fans band tersebut dan memberkati George W. Bush dan kepresidenannya. Dee Dee kemudian bercanda dengan mengatakan selamat dan berterima kasih terhadap dirinya sendiri. Sementara Marky berterima kasih terhadap Tommy untuk gaya bermain drum nya yang mewabah. Green Day memainkan "Teenage Lobotomy" dan "Blitzkrieg Bop" sebagai tribute, demonstrasi bawah Ramones terus mempengaruhi musisi rock kemudian.

Pengaruh Ramones
Ramones berpengaruh cukup besar terhadap perkembangan musisi punk Kalifornia, termasuk Black Flag, Dead Kennedys, Social Distortion, Bad Relegion dan Descendents. Di akhir tahun 1970'an, banyak band sepenuh terpengaruh oleh Ramones, seperti The Lurkers dari Inggris, The Understones dari Irlandia, Teenage Head dari Kanada dan The Zeros dan The Dickies dari Kalifornia bagian selatan.
Ramones juga mempengaruhi banyak musisi dari ganre lain seperti Heavy Metal. Gitaris Metallica, Kirk Hammett juga terpengaruh gaya permainan rapid-fire Johnny. Dan banyak band alternative rock yang mengatakan mereka terinspirasi oleh Ramones.



Jumat, 09 Maret 2012

Tiga Periode Musik Ska!







"Ska itu enerjetik, semangat, liar, penyuh senyum, dan lebih danceable.."
- Teriakan Oi!

Ska adalah genre musik yang berasal dari Jamaika pada akhir tahun 1950-an, dan merupakan pendahulu Rocksteady dan Reggae. Ska menggabungkan unsur-unsur musik mento dan musik kalipso dari Karibia dengan jazz dan RnB dari Amerika Serikat. Ciri khas musik ini adalah jalur bass yang dominan di Jamaika dan populer di kalangan para Mod di Inggris. Musik ini kemudian populer di kalangan Skinhead.
Sejarah ska umumnya di bagi menjadi tiga periode: ska asli dari Jamaika, ska 2 Tone di Inggris dan ska punk yang populer di Amerika Serikat.

1. Gelombang Pertama Ska Tradisional di Jamaika 1960-an
The Skatalites
Saat itu tgl 5 agustus 1962, saat Inggris memberi kemerdekaan pada Jamaika setelah selama 300 tahun di jajah oleh negara Ratu Elizabeth 2 itu. Berbarengan dengan perayaan kemerdekaan Jamaika itu muncul sebuah jenis musik baru yg disebut Ska. Ska sendiri sebenarnya sudah dirintis perkembangannya semenjak di era 50-an dulu, karena itu ada baiknya kita flash back ke era itu. 
Ska adalah genre musik yang berasal dari Jamaika pada akhir tahun 1950-an, dan merupakan pendahulu Rocksteady dan Reggae. Ska menggabungkan unsur-unsur musik mento dan musik kalipso dari Karibia dengan jazz dan RnB dari Amerika Serikat. Ciri khas musik ini adalah jalur bass yang dominan di Jamaika dan populer di kalangan para Mod di Inggris. Musik ini kemudian populer di kalangan Skinhead.
Sejarah ska umumnya di bagi menjadi tiga periode: ska asli dari Jamaika, ska 2 Tone di Inggris dan ska punk yang populer di Amerika Serikat.
Tahun 50-an adalah masa di mulainya era musik modern Jamaika, era itu di mulai dengan sebuah budaya yang sangat unik dan hanya ada di Jamaika sampai saat ini, yaitu era Sound System. Di namakan era sound system karena satu-satu nya jalan bagi kalangan kelas bawah yang merupakan mayoritas di sana untuk mendengarkan musik saat itu adalah melalui sound system. Caranya adalah dengan memutar piringan hitam musik Jazz, Motown Soul dan RnB Amerika di seperangkat alat pemutar piringan hitam dan untuk pengeras suaranya dipakai seperangkat pengeras suara / sound system. Biasanya hal itu di lakukan di pesta-pesta yang di gelar di jalanan, jadi benar-benar musik jalanan untuk kaum bawah yang haus hiburan tapi tidak bisa datang ke klub-klub malam yang mahal dan mewah atau pergi liburan ke tempat-tempat wisata seperti Miami, pokoknya benar-benar lower class entertainment.
Tetapi bukan berarti permintaan akan LIVE musik tidak ada.Pada mulanya para musisi Jamaika hanya memainkan lagu-lagu Jazz dan RnB seperti Fat Domino, Louis Jordan dan Ray Charles, sampai akhirya mereka merasa perlu untuk membuat lagu sendiri dengan cara meniru gaya bermusik artis RnB di Amerika, terutama gaya bermusik Boogie Rock ala New Orleans. 
Namun Pada kenyataannya para musisi seperti Laurel Aitken dan Skatalites gagal meniru gaya yang seperti itu, yang terjadi adalah mereka malah menciptakan gaya musik baru yg merupakan penggabungan dari musik Jazz dan RnB Amerika dengan musik traditional Jamaika yaitu Calypso dan Mento, dan hasilnya adalah sebuah formulasi musik yg di kenal sebagai ska.
Era ska berlangsung dari tahun 1962 sampai tahun 1966 saat ska berubah tempo-nya menjadi sedikit lebih lambat dan nge-Soul, tempo dan gaya ini di sebut Rocksteady, nah…. Rocksteady inilah yg kemudian berevolusi lagi menjadi musik yg saat ini di kenal dunia sebagai Reggae. Reggae mempunyai beat musik yang lebih santai dan calm dari kedua leluhurnya.
2. Gelombang Kedua Ska 2 Tone di Inggris 1970-an
The Specials
2 Tone yaitu sub genre ska yang di mulai pada akhir tahun 1970 di daerah sekitar kota Coventry, Inggris, adalah perpaduan dari irama ska Jamaika dan melodi dengan lirik dan akord gitar punk rock yang lebih agresif. 2 Tone sendiri adalah label rekaman yang di dirikan oleh Jerry Dammers dari The Specials. Dalam banyak kasus, pengerjaan ulang dari lagu-lagu klasik Ska mengubah lagu asli menjadi hit di inggris.
Gerakan 2 Tone di lakukan juga pada saat terjadi ketegangan rasial yang tinggi di Inggris. Lagu khusus "Ghost Town" contohnya adalah hit. Sebagian besar band Ska 2 Tone memiliki formasi multiras, seperti The Beat, The Specials, dan Selecter ini. Madness adalah salah satu band yang paling efektif untuk membawa 2 Tone ke mainstream.
3. Gelombang Ketiga Ska Punk di Amerika 1990-an
Suburban Legends
Pada awal tahun 1980-an, di pengaruhi oleh gelombang 2 Tone dari Inggris, band ska mulai terbentuk di seleruh Amerika Serikat, misalnya The Uptones dari Berkeley, Kalifornia, dan The Toaster dari New York City, yang merupakan band aktif pertama di Amerika bagian utara. Sementara banyak dari band-band ska awal Amerika terus dalam tradisi musik oleh 2 Tone dan kebangkitan kembali Mod, band seperti Fishbone, The Mighty Mighty Bosstones, dan Operation Ivy memulai subgenre Ska Punk Amerika, campuran musik Ska dan Punk Rock yang juga di pengaruhi juga oleh RnB.
Dua tempat utama perkembangan musik ska di Amerika Serikat adalah di New York City dan Orange County, Kalifornia. Di New York, vokalis Toesters Robert "Bucket Hingley mendirikan studio rekaman independent Moon Ska Record pada tahun 1983. Label tersebut menjadi label rekaman musik ska independent terbesar di Amerika Serikat, mendistribusikan band-band pantai timur Amerika Serikat seperti The Slackers, The Scofflaws, dan The Pietasters.
Sementara scene musik ska Orange County menjadi dasar perkembangan ska punk pertama,  yang di usung oleh Reel Big Fish, No Doubt, dan Sublime. Inilah tepatnya musik "Ska Gelombang Ketiga" di perkenalkan oleh Tazy Phyllips (host dari acara radio Ska Parade). San Fransisco Bay Area juga berkontribusi terhadap perkembangan pesat musik Ska, seperti Skankin' Pickle, Let's Go Bowling dan Dance Hall Crashers.
Pada tahun 1993, The Mighty Mighty Bosstones di tandatangani dengan Mercury Records, menjadi band ska Amerika pertama yang sukses secara komersial. Begitu juga Rancid, yang menampilkan mantan anggota Operation Ivy, merilis "Time Bomb" yang mencapai urutan #8 di Billboard Track Modern Rock, menjad hit ska pertama terbesar pada tahun 1990 dan memperkenalkan ska ke mata publik.
Selama beberapa tahun berikutnya, serangkaian band ska papan atas termasuk "Spiderwebts" dari No Doubt, "Sell Out" oleh Reel Big Fish dan "The Impression That I Get" oleh The Mighty Mighty Bosstones, yang mendapat penghargaan platinum. Pada tahun 1996, gelombang ketiga musik ska adalah salah satu bentuk musik alternatif yang paling populer di Amerika Serikat.


#Note
Bantu Teriakan Oi! menyaringkan volumenya dengan memberitahukan teman anda untuk mengunjungi Teriakan Oi! dan berbagi tautan di jejaring sosial.
Komentarnya di tunggu!
Salam Oi! Oi! Oi!